Pangkal Pinang, NEWSCEOACEH.COM -Anggota Pramuka berada di tempat wisata Pantai Tongachi, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Sabtu (8/10/2022) .
Mereka di sana mengadakan aktivitas “Transplantasi Terumbu Karang”. Kegiatan itu merupakan bagian Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) tingkat Nasional yang berlangsung 2-9 Oktober 2022. Transplantasi Terumbu Karang, apa itu?
Kata “transplantasi” itu menurut KBBI online yaitu; pemindahan tanaman, dan pemindahan jaringan tubuh dari suatu tempat ke tempat lain (seperti menutup luka yang tidak berkulit dengan jaringan kulit dari bagian tubuh yang lain); pencangkokan. Sedangkan “Terumbu Karang” itu sendiri adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan tumbuhan sejenis alga, namanya: zooxanthellae. Biasanya Terumbung Karang ini hidup di pinggir pantai atau laut yang masih kena sinar matahari, sekitar dari 50 meter dari permukaan laut.
Daerah Babel ini terdiri dari pulau-pulau dan tentunya terdapat pantai. Tentu salah satu “harta karun” daerah kepulauan, yaitu ikan. Terumbu karang itu sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, dan bisa menjadi daerah wisata dengan adanya wisata bahari karena indahnya bentuk-bentuk karang dan warnanya. Ikan yang hidup di sekitar karang itu antara lain: ikan kerapu, ikan baronang, dan ikan ekor kuning. Enak semua rasa dagingnya dan bergizi pula.
Ada juga manfaat jangka panjang yaitu: sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati. Penting sekali bukan? Tepat sekali kegiatan “Transplantasi Terumbu Karang” di Peran Saka tingkat Nasional 2022 yang baru ditutup kemarin.
Transplantasi Terumbu Karang merupakan salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi melalui pencangkokan atau pemotongan karang hidup yang selanjutnya ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan atau menciptakan habitat baru. “Kegiatan ini sebenarnya ide dadakan dari kami panitia pelaksana kegiatan. Kami ingin ada suatu hal yang berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Sesuai dengan Dasa Darma Pramuka point ke-2: ‘Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia’, maka itu merupakan kewajiban bagi kami anak muda untuk terus merawat dan melestarikan kekayaan alam yang ada di Indonesia. Salah satunya dengan kegiatan ‘Transplantasi Terumbu Karang’ ini,” kata Kak Lola, panggilan akrab Kak Lola Amanda.
Kata Lola lagi, persiapan hanya satu minggu. Mereka memilih lokasi dan menyiapkan terumbu karang yang mau dicangkokkan. Terumbu Karang diambil di sekitar pantai yang tidak jauh dari lokasi kegiatan. “Lokasi yang kami jadikan tempat transplantasi Terumbu Karang itu salah satu pantai yang memang seharusnya kita jaga dan kita rawat lautnya. Agar habibat hewan-hewan yang ada di laut tersebut kembali seperti semula,” jelas Ketua DKD Kepulauan Babel ini.
Melihat judul kegiatan serius ya? Namun yang hadir itu memang niat lho. “Saya tertarik karena acara ini sangat bermanfaat yaitu bisa menjadi edukasi untuk diri sendiri dan ke masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut seperti karang, ditambah lagi dilakukan dengan teman teman dari bermacam-macam daerah di Nusantara,” aku Kak Yayang Herlia Putri di perjalanan kembali ke Lampung (9/10/2022). “Sangat bangga karena bisa ikut terjun melakukan transplantasi terumbu karang Nusantara tepatnya di kawasan Wisata Pantai Tongachi, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sangat bersyukur juga bertemu teman-teman dari berbagai daerah dan menjadi salah satu yang bisa ikut melestarikan ekosistem laut,” imbuh Kak Yayang.
Pembina pendamping Kontingen Daerah Lampung, Kak Febri Agtriandika, sependapat dengan Kak Yayang. Dia sangat senang dan bangga hadir di acara itu. Kakak yang menjabat andalan Bidang Saka di Kwarda Lampung ini hadir mewakili para pendamping dari seluruh Kwarda.
“Sebagai warga Indonesia tentunya saya ingin menjadi bagian dari pelestarian lingkungan. Ya, salah satunya: pelestarian terumbu karang pada acara kemarin,” kata Kak Avifah Nurcahyani, peserta dari Kwarda DKI Jakarta.
Pada saat itu hadir Waka Kwarnas Kak Hasto Pratisto dan andalan nasional Kak Ledyanita dan Ketua DKN. Pun dihadiri pimpinan Kwarda Kepulauan Babel seperti Waka Kwarda Binamuda: Kak Muhammad Irham. Mereka mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Dalam bingkai dan roadmap revitalisasi dan akselerasi Saka, Peran Saka merupakan salah satu milestone penting. Event ini diharapkan berkelanjutan dengan melahirkan para Kader Penggerak Saka di tingkat pangkalan. Kader Penggerak yang mampu bekerja lintas Kwartir baik orang dewasa (anggota dewasa) maupun peserta didik. Saya sangat apresiasi kegiatan ini,” kata Kak Ledyanita via ponsel. “Pelestarian terumbu karang yang berkelanjutan dan memberikan dampak untuk generasi mendatang serta meninggalkan legacy, saya kira inilah kunci pentingnya. ‘Think globally, action locally.”
Andalan Nasional Komisi Saka, Sako dan Gugusdarma selanjutnya memgatakan bahwa, Pramuka sebagai agen perubahan, aksi pramuka pada kegiatan transplantasi terumbu karang ini dapat berkelanjutan tidak sampai disini. Karena Transplantasi Terumbu karang membutuhkan waktu yg tidak sebentar. Hal ini bisa menjadi contoh dan edukasi bagi semua pihak.
Semoga ini menjadi pemicu bagi Pramuka lain, generasi muda dan masyarakat.