Bedanya, Aceh Sengsara, Denmark Bahagia, Kenapa?
JAKARTA – ceoaceh.com.Faktanya Aceh merupakan daerah yang kaya dengan hasil alam seperti emas, gas, minyak bumi dan batu bara, belum lagi hasil laut dan pertanian, tidak terhitung jumlahnya, tapi ràkyat hidup sengsara, tulis Tarmizi Age , Sabtu (1/6/2024).
Putra Aceh lulusan AMU Nordjylland, Aalborg, Denmark itu, mengatakan sekalipun luas negara Denmark dan jumlah penduduknya hampir 6. Juta mendekati sama dengan Aceh, namun terlihat dari sisi kehidupan rakyatnya jauh berbeda, “Bedanya, Aceh Sengsara, Denmark Bahagia, Kenapa?
Ini penjelasan singkat Mukarram nama akrab Tarmizi Age sering disapa yang pernah merasa hidup di negara Denmark itu.
Jujur kita lihat, negara Viking tersbut tidak ada hasil alam seperti minyak, gas, batu bara, emas apa lagi, mereka hanya mengandalkan pertanian saat musim panas tiba, itupun hanya 1 kali panen dalam setahun, plus industri. Denmark adalah negara maju dengan warganya standar hidup tinggi.
Bidang pabrikan, Denmark terkenal sebagai negara pengeksport ayam dan babi terbesar ke sejumlah negara, hingga susu sapi dan beberapa kebutuhan dunia lainnya.
Warga Negara Denmark yang harus bertarung hidup dalam empat musim berbeda, yaitu musim panas, musim gugur, musim sejuk dan musim semi, memiliki pemerintah yang bersih dan jauh dari korup.
Rakyat negara itu hidup bahagia, dengan kesehatan dan pendidikan gratis. Bahkan saat anak lahir langsung diberikan gaji sampai berumur 18 tahun.
Kepedulian terhadap nilai sosial yang tinggi serta mencintai dan tetap bertutur dalam bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Denmark menjadikan negara Kerajaan Denamark itu kokoh dan kuat sampai saat ini.
Negara Denmark adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Eropa Utara bagian selatan-tengah, dan merupakan negara Skandinavia paling selatan.
Negara ini adalah bagian metropolitan dikawasan dan konstituen berpenduduk terbanyak, Kerajaan Denm ihark sebuah negara kesatuan secara konstitusi yang di dalamnya terdapat Kepulauan Faroe dan Greenland di Samudra Atlantik Utara.
Bagaimana Aceh,
Mendengar hasil Aceh yang melimpah ruah, terenyuh hati dan perasaan kita, mengapa jauh sekali beda dengan Denmark.
Kalau boleh menulis jawaban, korupsi yang meraja lela menjadi faktor utama Aceh terbelakang dan jauh tertinggal dari Denmark.
Sulit mendapati alasan lain selain karena korupsi, “korupsi telah membuat Aceh dan warganya hidup sengsara”.
Aceh yang seharusnya lebih maju dari Denmark ternyata tertinggal jauh, ini merupakan sebuah tragedi yang menyayat hati semua kita penduduk Serambi Mekkah.
Jika rakyat Aceh ingin hidup maju dan hidup sejahtera serta makmur dengan standart tinggi, jawabannya sejauh mana rakyat Aceh bisa berjuang memerangi korupsi di Aceh.
“Korupsi adalah dalang kemiskinan rakyat Aceh, lawan dan hentikan,” tutur Mukarram.