Home / Organisasi

Senin, 24 November 2025 - 08:52 WIB

KPD dan Upgrade DKD Kwarda Aceh diBDP Saree

REDAKSI - Penulis Berita

Aceh Besar – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, T. Banta Nuzullah, secara resmi membuka Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) dan Upgrading Dewan Kerja Daerah (DKD) yang diselenggarakan Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Aceh.

Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Saree, Aceh Besar, pada 23–29 November 2025, dan diikuti oleh 50 pembina pramuka lulusan KML serta 21 anggota DKD.
Dalam sambutannya, T. Banta Nuzullah menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Aceh pada 2024 mencapai sekitar 5,55 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,19 juta jiwa atau 22,3 persen merupakan pelajar dan mahasiswa. Kelompok usia produktif ini dipandang sebagai potensi strategis yang memerlukan pembinaan terarah, khususnya dalam aspek karakter, kepemimpinan, dan kecakapan hidup.

Sementara itu, tantangan ketenagakerjaan Aceh masih cukup signifikan. BPS mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2025 mencapai 2,714 juta orang, meningkat 69 ribu dari tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka tercatat sebesar 5,64 persen, sedangkan 63,91 persen penduduk bekerja berada di sektor informal. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama di kalangan pemuda.

Gerakan Pramuka dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung proses pembinaan tersebut. Melalui pendidikan nonformal, Pramuka menjadi wadah pengembangan kedisiplinan, kreativitas, kemampuan pemecahan masalah, serta etos kerja bagi generasi muda.

Aceh juga termasuk daerah dengan tingkat risiko bencana yang tinggi. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia 2024 dari BNPB, beberapa kabupaten di Aceh berada dalam kategori risiko tinggi. Data BPBA turut memperkuat bahwa ancaman bencana masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah.

Dalam konteks itu, Gerakan Pramuka dianggap berperan penting dalam memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi kebencanaan berbasis komunitas.

Sejalan dengan dinamika sosial dan perkembangan teknologi, Pramuka Aceh didorong untuk melakukan transformasi agar lebih adaptif. Penguatan literasi digital, penerapan metode pelatihan berbasis pemecahan masalah, serta peningkatan kapasitas kepemimpinan menjadi bagian dari agenda pengembangan organisasi.

Penyelenggaraan KPD dan Upgrading DKD tahun ini dinilai relevan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya memfasilitasi pelatihan teknis kepramukaan, tetapi juga pembekalan terkait manajemen risiko bencana, kemampuan berorganisasi, dan penguatan sensitivitas sosial.

Baca Juga :  IJW Surati Dewan Pers Berhentikan Sementara PWI sebagai Anggota

Pemerintah Aceh menyatakan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan Gerakan Pramuka dalam penguatan pendidikan karakter, kepemimpinan, dan kesiapsiagaan bencana.

Selain itu, capaian Aceh dalam meraih Penghargaan Wirasena 2025 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga atas peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda dinilai menjadi indikator positif arah pembinaan pemuda di daerah.

Kegiatan KPD dan Upgrading DKD 2025–2030 diharapkan dapat melahirkan pelatih serta pembina yang kompeten dan mampu meningkatkan kualitas pembinaan di tingkat gugus depan. Acara tersebut resmi dibuka dan akan berlangsung sesuai agenda yang telah ditetapkan.

Pembukaan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) dan Upgrading Dewan Kerja Daerah (DKD), turut dihadiri oleh Ketua Harian Kwarda Aceh, Ir. Djufri Effendi; Waka Biawasa Kwarda Aceh Salman Ishak, Sekretaris Kwarda Aceh, Darmawan, para Pimpinan Satuan Karya
Plt. Kadispora Aceh: Gerakan Pramuka Berperan Strategis Membangun Generasi Muda

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, T. Banta Nuzullah, secara resmi membuka Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) dan Upgrading Dewan Kerja Daerah (DKD) yang diselenggarakan Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Aceh.

 

Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Saree, Aceh Besar, pada 23–29 November 2025, dan diikuti oleh 50 pembina pramuka lulusan KML serta 21 anggota DKD.Μ

Dalam sambutannya, T. Banta Nuzullah menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Aceh pada 2024 mencapai sekitar 5,55 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,19 juta jiwa atau 22,3 persen merupakan pelajar dan mahasiswa. Kelompok usia produktif ini dipandang sebagai potensi strategis yang memerlukan pembinaan terarah, khususnya dalam aspek karakter, kepemimpinan, dan kecakapan hidup.

 

Sementara itu, tantangan ketenagakerjaan Aceh masih cukup signifikan. BPS mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2025 mencapai 2,714 juta orang, meningkat 69 ribu dari tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka tercatat sebesar 5,64 persen, sedangkan 63,91 persen penduduk bekerja berada di sektor informal. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama di kalangan pemuda.

Baca Juga :  Meriahkan HPN 2024, IKWI Pusat Gelar Lomba Masak Berhadiah Logam Mulia

 

Gerakan Pramuka dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung proses pembinaan tersebut. Melalui pendidikan nonformal, Pramuka menjadi wadah pengembangan kedisiplinan, kreativitas, kemampuan pemecahan masalah, serta etos kerja bagi generasi muda.

 

Aceh juga termasuk daerah dengan tingkat risiko bencana yang tinggi. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia 2024 dari BNPB, beberapa kabupaten di Aceh berada dalam kategori risiko tinggi. Data BPBA turut memperkuat bahwa ancaman bencana masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah.

Dalam konteks itu, Gerakan Pramuka dianggap berperan penting dalam memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi kebencanaan berbasis komunitas.

Sejalan dengan dinamika sosial dan perkembangan teknologi, Pramuka Aceh didorong untuk melakukan transformasi agar lebih adaptif. Penguatan literasi digital, penerapan metode pelatihan berbasis pemecahan masalah, serta peningkatan kapasitas kepemimpinan menjadi bagian dari agenda pengembangan organisasi.

Penyelenggaraan KPD dan Upgrading DKD tahun ini dinilai relevan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya memfasilitasi pelatihan teknis kepramukaan, tetapi juga pembekalan terkait manajemen risiko bencana, kemampuan berorganisasi, dan penguatan sensitivitas sosial.Pemerintah Aceh menyatakan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan Gerakan Pramuka dalam penguatan pendidikan karakter, kepemimpinan, dan kesiapsiagaan bencana.

Selain itu, capaian Aceh dalam meraih Penghargaan Wirasena 2025 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga atas peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda dinilai menjadi indikator positif arah pembinaan pemuda di daerah.

 

Kegiatan KPD dan Upgrading DKD 2025–2030 diharapkan dapat melahirkan pelatih serta pembina yang kompeten dan mampu meningkatkan kualitas pembinaan di tingkat gugus depan. Acara tersebut resmi dibuka dan akan berlangsung sesuai agenda yang telah ditetapkan.

 

Pembukaan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) dan Upgrading Dewan Kerja Daerah (DKD), turut dihadiri oleh Ketua Harian Kwarda Aceh, Ir. Djufri Effendi; Waka Biawasa Kwarda Aceh Salman Ishak, Sekretaris Kwarda Aceh, Darmawan, para Pimpinan Satuan Karya , apusdiktada T. Syaiful Fahmi.mti***

Share :

Baca Juga

Organisasi

LIRA Apresiasi : Korupsi ADD , Polisi Segera Limpahkan Perkara Oknum Mantan Mantan Pengulu Desa Kubu Ke Jaksa

Organisasi

Meriahkan HPN 2024, IKWI Pusat Gelar Lomba Masak Berhadiah Logam Mulia

Organisasi

Suara Aceh Resmi Terverifikasi Dewan Pers

Organisasi

Trend Vonis Bebas Terdakwa Korupsi Di Pengadilan Tipikor Banda Aceh Disorot Presiden LIRA

Bisnis

Kapolda Aceh Salurkan Bansos untuk Korban Banjir di Aceh Utara

Nasional

KPID DKI Jakarta Imbau Media Jaga Netralitas Liputan Aksi Demo Tunjangan DPR

Organisasi

IJW Surati Dewan Pers Berhentikan Sementara PWI sebagai Anggota

Organisasi

Organis Aceh di Undang ke Vietnam