Saree, News.CEOAceh.com —Balai Diklat Pertanian dan Perkebunan Saree, yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, terus berbenah menjadi lembaga publik yang memberikan pelayanan terbaik bagi petani, penyuluh, dan pegawai pertanian. Upaya ini dilakukan dalam rangka mewujudkan kejayaan pertanian Aceh serta mendukung program ketahanan pangan nasional.
Berbagai program telah mulai digagas dan dilaksanakan. Di antaranya adalah pemetaan lahan percontohan dan pengembangan lahan usaha produktif, menjalin kerja sama dengan pihak eksternal, serta membangun sinergitas kelembagaan. Konsep transformasi sumber daya manusia juga diterapkan, yaitu mengubah “manusia beban” menjadi “manusia aset”.
Balai ini juga tengah mengembangkan publikasi dan promosi lembaga untuk mendukung program Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Distanbun Aceh. Salah satu inovasi utama yang tengah dikembangkan adalah pembentukan **Agro Edu Park**, sebagai pusat pendidikan pertanian untuk siswa tingkat dasar, menengah, atas, serta mahasiswa. Selain itu, disediakan pula sekolah lapang untuk petani dan penyuluh.
Fasilitas lain yang dikembangkan antara lain demplot Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), hidroponik, dan urban farming.
Muhammad, S.P., M.P., penggagas Agro Edu Park, menyampaikan,
“Alhamdulillah, kami berkolaborasi dan berbenah di Balai Diklat Pertanian, memanfaatkan semua potensi yang ada dan berkomitmen untuk terus berkontribusi. Ruang dan lokasi yang sebelumnya terbengkalai kini dimanfaatkan secara optimal. Semoga hasilnya berdampak nyata bagi Distanbun dan pertanian berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muhammad berharap kawasan Saree dapat kembali bangkit sebagai sentra agrowisata. Beberapa inisiatif yang direncanakan antara lain pengembangan Kawasan Agroforestry, Kawasan Kinak, Kawasan Agrowisata, Panteu Pangan Lokal, Agrotechnopark, EduAgropark, Rumah Hidroponik, Saung Tani, Pusat Marketing, Pasar Agrotani Saree, publikasi melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta promosi keliling melalui *ViArtani*.
Menurut Muhammad, peraih Education Award tersebut, output dari semua program ini mencakup peningkatan kesejahteraan PNS, tenaga kontrak (tenkon), tenaga harian lepas (THL), serta para petani binaan. Sebesar 12 persen dari hasil produksi akan dialokasikan untuk mendukung operasional BDP. Kinerja staf juga meningkat, dengan semua instalasi difungsikan dan dirawat dengan baik. Kunjungan serta kegiatan pelatihan di BDP pun mengalami peningkatan.
Kepala Distanbun Aceh, Hj. Cit Huzaimah, Kabid BPPSDMP Mukhlis, Kepala Desa Suka Mulia, warga Saree, dan sejumlah stakeholder lainnya turut mengapresiasi dan mendukung program-program ini. Mereka menilai bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah Prabowo–Gibran dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan kemandirian pertanian.