Kota Jantho, NEWSCEOACEH.COM – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Aceh Besar Sri Wahyuna SH MH mengatakan Sie Teu-om merupakan kuliner khas warisan indatu yang telah membumi ditengah-tengah masyarakat khususnya sebagai menu sahur dibulan suci Ramadhan, sehingga harus terus dilestarikan.
“Sie Teu-om itu menu sahur di bulan suci Ramadhan, sebagai tradisi yang harus terus dipromosikan agar tetap terjaga,” katanya di Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (14/3/2023)
Sri Wahyuna mengatakan salah satu cara melestarikannya adalah dengan mengajarkan kepada generasi serta memberikan edukasi bahwa sie Teu-om merupakan masakan olahan daging tahan lama dengan bumbu rempah sederhana yang mudah didapat.
“Selain tahan lama, Sie Teu-om juga mudah dimasak dengan bumbu dan rempah yang mudah didapat,” ujarnya.
Sie Teu-om, katanya dibeberapa wilayah disebut juga dengan nama sie teulheue yang berkembang hampir disebagian besar wilayah Aceh Besar terutama di wilayah Kecamatan Ingin Jaya, Montasik, Sukamakmur.
“Konon sejarahnya, sie teu-om disebut sebagai menu andalan para pejuang Aceh dalam peperangan melawan penjajah Belanda,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua MAA Kabupaten Aceh Besar, Asnawi Zainun mengatakan upaya melestarikan dengan promosi, kemudian melaksanakan masak pada berbagai kegiatan merupakan bagian dari ikhtiar menjaga, mengawal dan melestarikan warisan budaya Aceh Besar.
“Pelestarian warisan budaya sie teu-om ini bukan sekedar untuk pemenuhan kebutuhan pangan tapi sie teu-om juga memiliki pesan filosofi yang agung tentang kemuliaan, ketangguhan dan kesiagaan dalam segala situasi,” pungkasnya. (**)
Ketua DWP Aceh Besar Sri Wahyuna bersama Pengurus MAA Aceh Besar Mardhiah Ali sedang melakukan demo masak Sie Teu-om di Dekranasda Aceh Besar, Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (14/3/2023). FOTO/ MC ACEH BESAR