Home / Uncategorized

Jumat, 10 Februari 2023 - 17:01 WIB

Asisten I Sekda Aceh Pimpin Rapat Bersama PPUU DPD RI

REDAKSI - Penulis Berita

Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, Dr. M. Jafar, SH, M.Hum, saat memimpin rapat PPUU-DPD RI, dalam rangka Kunjungan Kerja Inventerisasi Materi Permasalahan dan Solusi Terkait RUU Tentang SPSDA yang diselenggarakan oleh DPD-RI, di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Banda Aceh, Kamis (9/2/2023).

Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, Dr. M. Jafar, SH, M.Hum, saat memimpin rapat PPUU-DPD RI, dalam rangka Kunjungan Kerja Inventerisasi Materi Permasalahan dan Solusi Terkait RUU Tentang SPSDA yang diselenggarakan oleh DPD-RI, di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Banda Aceh, Kamis (9/2/2023).

Banda Aceh, NEWSCEOACEH.COM – Asisten I Sekda Aceh, M. Jafar, memimpin Rapat bersama Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI, di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Kamis 9 Februari 2023. Jafar mengatakan rapat dengan agenda Inventarisasi Materi Permasalahan dan Solusi Terkait RUU tentang SPSDA tersebut sangat penting, dimana pimpinan DPD RI akan menjaring pendapat dan masukan untuk nantinya dibawa ke Senayan, untuk penyempurnaan Undang-Undang.

“Sangat penting kita berikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk memberikan pandangannya agar masukan yang dibawa pulang dari Aceh bisa kaya,” kata Jafar.

Ketua PPUU DPD RI, Dedi Iskandar Batubara berpandangan perlu untuk merumuskan kebijakan terkait tata kelola sumber daya alam tersebut dalam sebuah RUU tentang Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam (SPSDA). Usul penyusunan RUU SPSDA merupakan bagian dari Program Legislasi Nasional Jangka Menengah 2020-2024.

Dedi mengatakan, sejauh ini PPUU telah melaksanakan pemantauan dan peninjauan yang salah satu hasilnya yaitu perlu perbaikan penatakelelolaan sumber daya alam.

Hasil kajian dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) terkait pengelolaan sumber daya alam, memiliki relasi yang sangat kuat dengan praktik penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Di mana pelaksanaan desentralisasi pemerintahan daerah telah mengakibatkan pemberian konsesi tambang yang ugal-ugalan, yang terjadi adalah kerusakan alam dan lingkungan. Selain itu, pengelolaan potensi sumber daya alam nasional di daerah yang memiliki cadangan SDA besar tidak berbanding lurus dengan tingkat kemakmuran rakyat di daerah tersebut. Sementara penguasaan sumber daya alam nasional didominasi sektor privat bahkan kelompok usaha tertentu dan daerah yang memiliki sumber daya alam besar tidak diimbangi dengan kapabilitas sumber daya pemerintahan daerah yang baik.

Baca Juga :  Upaya Berangus Narkoba, Judi Online dan Cyberbullying Dosen FH Unimal Lakukan Penyuluhan Hukum

Di samping itu pengelolaan sumber daya alam di daerah banyak menimbulkan praktik korupsi, di mana angka kasus korupsi di bidang sumber daya alam sangat tinggi.

Kajian lain juga datang dari Ikatan Ahli Perancana (IAP) yang diterima DPD terkait tata kelola sumber daya alam. Kajian itu berisi tentang pentingnya penataan kelolaan sumber daya alam sebagai aset bangsa yang harus dimanfaatkan secara cerdas dan arif, untuk kemajuan dan kemakmuran yang adil, dan berkelanjutan, sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945.

Baca Juga :  PWI Tetap Satu, Kisruh Berawal dari Kasus Cash Back

“Oleh karena itu PPUU bersama anggota DPD RI melakukan kunjungan kerja secara terpisah ke Provinsi Aceh, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Jawa Tengah sebagai tahap permulaan penyusunan RUU,” kata Dedi.

Rapat Kerja gabungan DPD bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah kabupaten/ kota ini lanjut Dedi, diharapkan dapat menampung dan menjaring pandangan pemerintah daerah dan masyarakat sipil serta masukan terkait kebijakan pemanfaatan sumber daya alam di daerah masing-masing yang memiliki potensi sumber daya alam dan mengalami permasalahan terkait penatakelolaannya.

Rapat itu diikuti oleh para pimpinan SKPA lembaga khusus di Aceh, perwakilan perguruan tinggi, beberapa penjabat bupati dari kabupaten dan kota di Aceh. Sementara dari DPD RI, hadir langsung Filep Wamafma, Fachrul razi, Dedi Iskandar Batu Bara, Muhammad Ghazali, Adilla Aziz, Amaliah, Ajbar, Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan, Abdi Sumaithi dan Eni. Sumarni. []

Share :

Baca Juga

Uncategorized

MAHASISWA KKN KELOMPOK 15 CIPTAKAN WEBSITE UNTUK DESA PAYA BILI KEC MUARA DUA

Uncategorized

SMK PP N Kutacane Jalin Kerja Sama dengan ASA Coffee untuk Pengembangan Pendidikan Kopi dan Industri Kopi

Uncategorized

Pemda Aceh Tenggara Memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2022

Uncategorized

Mahasiswa KKN 63 Desa Trieng Meudurou Melaksanakan Kegiatan Mengajar X 50 Senyum di SD NEGERI 4 SYAMTALIRA BAYU

Nasional

Kemah Bela Negara Wujud Nyata Membangun NKRI

Uncategorized

Pengembangan Sudut Baca Vokasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi di SMK PP Negeri Kutacane

Uncategorized

Selamat dan Sukses PJ Bupati Aceh Tenggara

Uncategorized

HIMAKO Unimal Gelar Webinar “Kajian Malam Jurnalistik”