Home / Bisnis

Kamis, 1 Agustus 2024 - 09:00 WIB

USDT Tether Capai Rekor $113 Miliar Setelah Kejatuhan SVB: Apa Rahasianya?

REDAKSI - Penulis Berita

Pada bulan Juli, USDT Tether mencapai pasokan beredar sebesar $113,13 miliar. Tonggak penting ini dicapai setelah keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) pada Maret 2023.

Data dari IntoTheBlock (ITB) menunjukkan bahwa keruntuhan SVB merupakan titik balik bagi pasar stablecoin. Banyak lembaga keuangan tradisional (TradFi) yang beralih ke USDT demi stabilitas. Vincent Maliepaard, direktur pemasaran ITB, dalam wawancaranya dengan Cointelegraph, menyebutkan bahwa aksesibilitas dan likuiditas USDT adalah alasan utama dominasinya sebagai stablecoin pilihan bagi para pedagang dan investor.

Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Stablecoin

Pasar stablecoin terus menunjukkan pertumbuhan signifikan pasca keruntuhan SVB. Kapitalisasi pasar stablecoin meningkat dari $137,86 miliar pada Desember 2022 menjadi sekitar $150 miliar pada Juli 2024. ITB mencatat bahwa eksposur global stablecoin meningkat berkat inisiatif peraturan seperti pedoman penerbit stablecoin dari Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA). Peningkatan ini mengakibatkan kepercayaan dan likuiditas yang lebih tinggi di pasar, dengan stablecoin seperti DAI, FDUSD, dan USDM mencatat transaksi melebihi $100.000.

Baca Juga :  Summitmas dan VRITIMES Menyelenggarakan Acara Pitch yang Menampilkan 8 Startup Teknologi B2B Indonesia

Dalam konteks ini, USDT telah menonjol sebagai stablecoin yang paling dipercaya dan paling banyak digunakan. Likuiditas tinggi dan aksesibilitas mudah menjadikan USDT pilihan utama bagi pedagang dan investor. Dominasi USDT semakin kuat pasca runtuhnya SVB, yang meningkatkan kepercayaan lembaga keuangan tradisional terhadap USDT.

USDC Menempati Posisi Kedua

Pada bulan Juli, Circle USD (USDC) menjadi penerbit stablecoin global pertama yang mematuhi kerangka peraturan Pasar Aset Kripto (MiCA) Uni Eropa. Meskipun USDC mencatat kapitalisasi pasar sebesar $33,71 miliar, jarak antara kapitalisasi pasar USDC dan USDT tetap signifikan. Vincent Maliepaard menjelaskan bahwa USDT tidak hanya berfungsi dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan perdagangan, tetapi juga digunakan dalam transaksi lintas batas dan sebagai penyimpan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar kripto.

USDT tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi di dunia kripto, tetapi juga digunakan dalam berbagai transaksi lintas batas dan sebagai penyimpan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar kripto. Hal ini menjadikan USDT lebih dari sekadar stablecoin, tetapi juga sebagai aset yang dapat diandalkan di berbagai kondisi pasar.

Baca Juga :  Campus of Creators by Ikan Galau Batch 2 Ciptakan Generasi Kreator Baru

Image

Penggunaan Ilegal USDT

Laporan Elliptic Research pada 10 Juli mengungkapkan bahwa grup konglomerat Kamboja, Huione Group, terlibat dalam penipuan online di Asia Tenggara. Transaksi senilai lebih dari $11 miliar terkait pencucian uang dan penipuan dunia maya di pasar Jaminan Huione, banyak di antaranya menggunakan USDT.

Hal ini menunjukkan dua sisi dari penggunaan USDT. Di satu sisi, USDT memberikan stabilitas dan likuiditas yang diperlukan di pasar kripto, namun di sisi lain, ia juga rentan terhadap penyalahgunaan dalam kegiatan ilegal. Meski demikian, sifat transparan dari teknologi blockchain memungkinkan otoritas untuk melacak dan mengidentifikasi transaksi mencurigakan dengan lebih mudah dibandingkan sistem keuangan tradisional.

Press Release ini juga sudah tayang diĀ VRITIMES

Share :

Baca Juga

Bisnis

Pertumbuhan Pesat Investor Kripto: Diversifikasi atau Pergeseran dari Pasar Saham?

Bisnis

Bittime Siapkan Stablecoin Baru Bernama UIDR, Resmi Kantongi Izin Bappebti

Bisnis

VRITIMES Umumkan Kerjasama Strategis dengan HarianMerbabu.com dan MatalensaNews.com

Bisnis

VRITIMES Umumkan Kerjasama Strategis dengan MediaSelektif.com

Bisnis

Huy Anh Rubber Co., Ltd. Gandeng KOLTIVA Penuhi Kepatuhan EUDR dan Perkuat Posisi di Pasar Uni Eropa

Bisnis

Ancaman Terhadap Trump dan Dampaknya pada Harga Bitcoin

Bisnis

Panduan Penting untuk Memulai Perusahaan Pengiriman Barang di Indonesia

Bisnis

UNESA Gelar Pelepasan Program MBKM, Ajak Mahasiswa Siap Hadapi Tantangan Global