Home / Bisnis

Rabu, 28 Agustus 2024 - 12:00 WIB

Kemacetan Jaringan Solana dan Bagaimana Dampaknya pada Aktivitas Mining Solana

REDAKSI - Penulis Berita

Mining Solana telah menjadi topik yang semakin ramai dibicarakan di komunitas kripto. Aktivitas ini merujuk pada proses menambang token di ekosistem blockchain Solana. Meskipun terdengar menjanjikan, kemacetan jaringan Solana yang terjadi belakangan ini telah menambah kesulitan bagi para penambang.

Baru-baru ini, Hardhat Chad, seorang kontributor untuk protokol Ore di Solana, mengumumkan penghentian proyek penambangan perusahaan tersebut. Keputusan ini diambil setelah meningkatnya kemacetan di jaringan Solana, yang semakin diperburuk oleh intensitas penambangan token ORE.

Proyek Ore, yang diluncurkan sekitar dua minggu lalu, mendapatkan perhatian besar dari komunitas Solana. Banyak pengguna, termasuk seorang mahasiswa PhD bernama Chaofan Shou, berhasil menghasilkan keuntungan signifikan, hingga $10.000 per hari dari mining ORE.

Baca Juga :  Andrew Susanto: Pebisnis Muda yang Mengubah Strategi Jadi Mesin Uang

Namun, popularitas ini menyebabkan lonjakan transaksi di jaringan Solana, yang pada gilirannya memicu kemacetan yang lebih parah.

Kemacetan ini tidak hanya memperlambat transaksi, tetapi juga menambah tantangan bagi mereka yang ingin melakukan mining Solana secara efektif. Pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, mengusulkan forking ORE sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah kemacetan ini.

Forking ORE diharapkan dapat menciptakan lalu lintas yang cukup untuk menguji stres jaringan, namun ini bukan solusi jangka panjang.

Solusi Alternatif untuk Mengatasi Kemacetan di Jaringan Solana

Solana baru-baru ini merilis pembaruan v1.17.31 untuk validator mainnet beta guna mengatasi masalah kemacetan jaringan. Pembaruan ini mencakup perbaikan yang dirancang untuk meringankan kemacetan yang sedang berlangsung.

Baca Juga :  Pendaftaran Program Pelatihan Digital Marketing Gratis “Jago Digital” oleh Maxy Academy Ditutup Hari Ini

Salah satu inovasi utama adalah penerapan Stake Weighted Quality of Service (SWQoS), yang berfungsi sebagai mekanisme untuk menangani spam dan aktivitas Sybil. Dengan adanya solusi ini, diharapkan aktivitas mining Solana akan menjadi lebih lancar tanpa menambah beban pada jaringan.

Penutup

Mining Solana adalah peluang yang menarik, namun tantangan kemacetan jaringan saat ini memerlukan perhatian khusus. Sementara solusi seperti forking ORE dan pembaruan mainnet telah diusulkan, keberhasilan mining Solana sangat tergantung pada kemampuan jaringan untuk mengatasi kemacetan.

Dengan strategi yang tepat dan pembaruan teknologi, Solana dapat kembali menjadi platform yang optimal untuk mining dan transaksi kripto lainnya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Bisnis

Disruptive Doctors® Membantu Dokter Mempengaruhi Kesehatan Secara Berbeda di Healthcare Revolution Conference 2024

Bisnis

Ikuti Webinar Gratis, Akuntabilitas Sustainability Report di Bidang Keuangan

Bisnis

Resmi Dilantik, 10.328 Mahasiswa Baru BINUS University Bergabung ke Dalam Komunitas Berkelas Dunia

Bisnis

Workshop Public Speaking dengan Pembicara Ternama Indonesia Priska Sahanaya dan Pronas di SMP Saint John

Bisnis

Prediksi Robert Kiyosaki: Masa Depan Bitcoin dan Dampaknya pada Konversi Bitcoin

Bisnis

Kerjasama MAXY Academy dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Untuk Program MBKM Flagship Kampus Merdeka Kemendikbudristek

Bisnis

Halo Robotics Gelar Drone Talks @ The Mulia 2024, Dorong Inovasi Survey & Mapping Indonesia

Bisnis

Terra Drone Terpilih oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri untuk Subsidi dalam Meningkatkan Kolaborasi dengan Global South