Langsa , NEWSCEOACEH.COM – PT Pembangunan Aceh (Perseroda) atau PT PEMA kembali menorehkan langkah besar dalam komoditas energi dan bahan baku nasional. Sebanyak 3.113 ton sulfur berhasil dikapalkan dari Pelabuhan Kuala Langsa menuju Bantaeng, Sulawesi Selatan, dalam operasi pengiriman yang berlangsung dari 20 hingga 22 Juli 2025.
Pengapalan dimulai pada Sabtu, 20 Juli 2025 pukul 20.25 WIB dan tuntas pada Senin, 22 Juli 2025 pukul 16.35 WIB. Proses ini berlangsung di bawah pengawasan ketat tim operasional PT PEMA, serta didukung kondisi cuaca yang cerah dan kondusif sepanjang pelaksanaan. “Alhamdulillah, kita berhasil menyelesaikan pengiriman sulfur sebanyak 3.113 ton ke Bantaeng.
Ini bukti komitmen kami dalam menjadikan Aceh sebagai pemain penting dalam pasokan energi dan bahan baku industri nasional,” ujar Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, dalam pernyataan resminya, Kamis (25/7/2025). Lifting Ketiga, Bukti Konsistensi Ini merupakan lifting ketiga sulfur dari PT PEMA melalui Pelabuhan Kuala Langsa sejak dimulainya operasional pada tahun 2024.
Sebelumnya, pengiriman pertama dilakukan ke Riau dengan volume 3.500 ton pada April 2024, diikuti pengiriman ke Sulawesi Selatan sebanyak 4.000 ton pada Oktober 2024. Dengan pengiriman terbaru ke Bantaeng ini, total ekspor sulfur yang telah dilakukan PT PEMA dari Aceh mencapai lebih dari 10.600 ton, menandai kontribusi nyata daerah dalam rantai pasok nasional.
Komitmen Lingkungan dan Legalitas PT PEMA juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan lifting sulfur dilaksanakan dengan memenuhi prosedur hukum dan lingkungan. Direktur Operasional PT PEMA menyebut perusahaan telah mengantongi dokumen penting seperti UKL-UPL, izin penyimpanan dari DLH Kota Langsa, Nomor Induk Berusaha (NIB), serta izin usaha dari Kementerian Investasi/BKPM. “Semua proses berjalan transparan dan sesuai dengan aturan.
Kami bekerja sama dengan BUMD lokal, dalam hal ini PEKOLA (Perusahaan Daerah Kota Langsa), untuk menjamin keberlanjutan serta keamanan operasional,” tambahnya. Respon Lingkungan Positif Menanggapi kekhawatiran masyarakat sekitar terhadap kemungkinan gangguan lingkungan, pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kuala Langsa menyatakan belum menerima laporan adanya bau menyengat atau pencemaran dari aktivitas sulfur di pelabuhan. Pihak pelabuhan juga rutin memantau area sekitar selama kegiatan berlangsung.
Aceh sebagai Pemain Energi Strategis Langkah PT PEMA mengirimkan sulfur dalam jumlah besar ini menjadi sinyal penting bahwa Aceh sedang bangkit sebagai aktor penting dalam industri kimia dan energi nasional. Sulfur, yang digunakan dalam industri pupuk, baterai, dan kimia dasar, menjadi komoditas strategis yang bernilai tinggi. Dengan keberhasilan lifting kali ini, PT PEMA menegaskan visinya untuk tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga menyumbang secara signifikan terhadap ketahanan industri nasional.